Sayuran ini termasuk jenis sayuran mahal
yang biasanya hanya tersedia di restoran dan hotel. Oleh karena itu, sayuran
ini kurang begitu dikenal di kalangan masyarakat menengah ke bawah. Namun
demikian, prospek pengembangan Asparagus ini cukup baik karena sayuran ini
banyak diminati oleh masyarakat luar negeri sehingga ekspor komoditas Asparagus
dapat meningkatkan devisa negara serta memberikan keuntungan bagi petani.
C. Budidaya Tanaman Asparagus
Tanaman asparagus tumbuh pada daerah
pegunungan tropis yaitu dengan suhu antara 10-13º C, dan pada daerah perbukitan
ketinggian antara 200-1900m dpl. Tanah yang cocok untuk tanaman asparagus yaitu
tanah podsolik merah kuning dengan curah hujan antara 2500-3500 mm setahun
tanpa bulan kering. Beberapa teknik budidaya tanaman asparagus adalah:
1.
Pemilihan Bibit dan Persemaian
Asparagus
merupakan tanaman yang ditanam secara tidak langsung melalui proses persemaian.
Dalam pembibitan dengan biji terdapat 6 tahap:
a.
Persemaian
Dalam
persemaian perlu diperhatikan pemilihan lahan yaitu lahan berdrainase baik,
bukan bekas lahan tanaman asparagus, tanahnya gembur, subur dan berpasir.
Bedengan tempat persemaian diberi dilakukan pengolahan tanah dan diberi pupuk
dasar Furadan 3G untuk menghindari hama,
b.
Perendaman Benih
Benih
yang akan disemaikan direndam terlebih dahulu dalam air dingin pada suhu 27ºC
selama 24-28 jam. Selama perendaman, air diganti 2-3 kali. Biji yang mengambang
dibuang.
c.
Semai Benih
Benih
disemai pada tanah dengan jarak tanama 15x10 cm, dengan kedalaman 2,5 cm,
setiap lubang ditanam 1 biji, lalu permukaan tanahnya ditutup jerami atau sekam
dan disiram.
d.
Perawatan Persemaian
Dilakukan
penyiraman pada pagi dan sore apabila tanah kering, penjarangan benih yang
terlalu rapat tumbuhnya, penjarangan atap pelindung sesuai dengan pertumbuhan
sampai kemudian atap diangkat pada saat seminggu sebelum tanam, penjagaan bibit dari serangan hama dan penyakit serta
pemupukan dengan pupuk kandang dan Urea/ZA serta TS/DS.
e.
Seleksi dan Pencabutan Benih
Pemindahan
bibit dilakukan setelah 5-6 bulan dan yang akan dipindahkan adalah bibit yang
sehat dan bibit yang dicabut segera ditanam, dan sebelum penanaman akar
dipotong dan pucuk tanaman dipangkas hingga tinggi tanaman hanya ± 20 cm.
2.
Penanaman
a.
Pengolahan tanah
Sebelum
penanaman, lahan yang akan ditanami Asparagus dibajak dalam dan merata. Dibuat
parit dengan kedalaman 15-20 cm. untuk tempat tanam, jarak antar tanaman 40-50
cm dan jarak antar baris 1,25-1,5 m dan pada awalnya menggunakan pupuk kandang.
Bibit yang ditanam adalah bibit yang sudah berumur 5-6 bulan. Penanaman
dilakukan pada pagi hari sekitar jam 9 atau sore pada jam 4. Lahan segera
dibersihkan kemudian diolah dan dibuatkan parit dengan kedalaman 75-90 cm, lalu
tanah dibuat guludan. Selanjutnya tanah dibiarkan mongering selama 15 hari guna
mencukupi kebutuhan oksigen lalu diberi pupuk kandang agar bahan organic cukup
tinggi. Bila tanah masam, maka ditambahkan kapur agar pH sesuai dengan
Asparagus.
b.
Penanaman
Sebelum
penanaman dilakukan pemupukan dasar pupuk kandang yang dimasukkan kedalam parit
dan dicampur tanah. Bibit Asparagus yang akan ditanam adalah bibit yang telah
mencapai tinggi minimal 30 cm atau berumur 6-8 bulan. Jarak tanam Asparagus
sekitar 50-60 cm.
3.
Pemeliharaan
a.
Pembumbunan
Apabila
tunas sudah tumbuh dapat dilakukan pembumbunan. Saat musim hujan parit
diperdalam, karena asparagus tidak menyukai genangan. Pembumbunan juga
dilakukan tiap bulan sekali tergantung banyak sedikitnya rumput. Penjarangan
dilakukan dengan membuang tanaman yang sudah tua/kering sehingga hanya terdiri dari
3-4 tanaman.
b.
Pemangkasan
Pemangkasan
dilakukan setelah induk tanaman membentuk 8-10 batang, selebihnya dipangkas.
Mendekati masa panen batang yang dipelihara cukup 3-5 batang. Pemangkasan
dilakukan pada cabang dan batang yang terserang hama dan penyakit.
c.
Pengairan dan Drainase
Dilakukan
dengan menggenangi parit setinggi setengah dari tinggi parit, ditunggu hingga
air meresap sampai atas, kemudian sisa air dibuang.
d.
Pemupukan Susulan
Pemupukan
dengan Urea/ZA dilakukan setiap 14-21 hari sejak bibit mulai tumbuh dan
jumlahnya disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan. Pemupukan dengan pupuk
kandang/kompos dapat diulangi setiap 4-5 bulan sekali. Pemakaian pupuk K dapat
setiap 6 atau 8 minggu selama musim penghujan.
4.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Penyakit
yang sering menyerang adalah penyakit bercak daun. Penyakit ini menyerang daun
hingga mengakibatkan daun menjadi berbercak kuning sampai kecoklatan.
Penyebabnya adalah sebangsa jamur (Fungi). Pencegahan penyakit ini adalah dengan penyemprotan
fungisida yang mengandung bahan dasar tembaga antara lain bubur bordo, bubur
burgundy dan insoluble coppers. Tanaman induk yang mati karena terkena hama
atau penyakit dipotong dan diganti dengan membesarkan batang yang tumbuh
normal.
5.
Panen dan Pascapanen
Asparagus
dapat dipanen rebungnya pada umur 4-5 bulan setelah transplanting. Asparagus
hijau yang dipanen adalah setelah muncul di atas tanah dengan kondisi pucuk
yang masih kuncup. Panen dapat dilakukan dengan mencabut dan memotong batang
muda. Pemanenan daun Asparagus dilakukan dengan memotong dahannya yang
berkriteria daun tampak hijau tua, pada daun tidak terdapat bunga dan buah,
bebas dari hama dan penyakit, serta batnang lurus, panjang batang lebih dari
setengah panjang bagian berdaun serta kuat dan segar.
D. Manfaat Tanaman Asparagus
Antioksidan dalam asparagus membantu
mencegah pertumbuhan sel kanker dalam tubuh. Kandungan mineral dalam jus
asparagus sangat membantu mengontrol kadar gula darah. Asparagyus juga sangat
baik untuk jantung, jus asparagus yang dicampur dengan madu mentah jika
dikonsumsi dua kali atau tiga kali sehari dapat menjaga kesehatan jantung.
Asparagus diyakini mampu mencegah multiple sclerosis dan infeksi kandung kemih.
Asparagus juga berguna bagi orang yang menderita tekanan darah tinggi karena
mampu menurunkan tekanan darah. Asparagus bermanfaat untuk ibu menyusui karena
membantu meningkatkan produksi susu serta mencegah masalah saraf pada janin.
Asparagus dikenal memiliki sifat antivirus dan antijamur. Karena kaya akan
vitamin K, asparagus bermanfaat untuk tulang dan mencegah kerusakan saraf otak
sehingga bermanfaat bagi penderita penyakit Alzheimer.
Asparagus juga merupakan salah satu sumber
antioksidan yang patut kita pilih, sayuran yang nikmat diolah menjadi sup ini
menyumbang gluthation yang cukup banyak bagi tubuh kita, yakni sebesar 28,3
mg/100g. gluthation adalah antioksidan endogen yang efektif mengatasi berbagai
macam radikal bebas. Ada empat macam pigmen dari asparagus yang memiliki
kemampuan antioksidan yakni klorofil, betakaroten, lutein, dan cyaniding selain
itu, kekuatan antioksidan yang dimilikinya juga didukung oleh fiabonoid erupa
lignan.
Menrut dr.Noratus Horas dari Tirtayu Heallig
center, antioksidan bisa berupa vitamin, mineral, enzim, yang ada dalam makanan
dan suplemen tertentu. Berikut adalah beberapa antioksidan yang baik untuk
tubuh :
a.
Asam ellagic
Senyawa
ini banyak ditemukan dalam raspberry merah dan bisa dikatakan sebagai salah
satu pelawan kanker yang paling ampuh karena memiliki sifat anti mutagenic.
b.
Proanthocyanidins
Antioksidan
ini masih termasuk keluarga flavonoid. Proantho cyanidins adalah senyawa tang
memberikan warna merah dan biru pada buah, dan telah terbukti bermanfaat untuk
memperkuat kapiler, memperbaiki penglihatan dalam gelap, mendukung integritas
dinding pembuluh darah dan mencegah pembekuan darah Proanthocyanidins dapat
mengurangi resiko penyakit jantung dan kanker, dan melindung terhadap infeksi
salura kemih.
c.
Gluathion
Gluathion
adalah molekul yang sangat kecil dan merupakan anti-oksidan yang paling penting
karena berada dalam sel. Molekul ini mampu menetralisasi radikal bebas,
meningkatkan system kekebalan tubuh dan membantu hati mengeluarkan racun dari
tubuh.
d.
Karotenoid
Karotenoid
adalah mikronutrien larut dalam lemak yang dikenal dengan sebutan betakaroten
(yang dapat dikomprensi menjadi vitamin A dalam tubuh). Mikronutrien ini
dipercaya ampuh melawan radikal bebas, menghambat dan mencegah kanker serviks,
paru-paru prostat, usus besar, endometrium dan kanker esophagus.
Disebutkan juga bahwa kandungan agen
antikanker di dalam Asparagus mampu menyusutkan tumor, dan meningkatkan produksi sel darah putih.
Asparagus dalam melawan kanker tentunya mempunyai sifat antikanker diantaranya
flavonoid yaitu kemampuan untuk melawan perkembangan kanker dan menghilangkan
indikasi awal kanker; juga asam ferulat yang memiliki sifat antikarsinogenik
dengan mencegah pertumbuhan pembuluh darah baru di sekitar sel kanker, dengan
tidak adanya pembuluh darah, sel kanker akan kehilangan pasokan nutrisi dan
oksigen sehingga pertumbuhannya terhambat.
Asparagus juga dapat melawan diabetes. Para
ilmuwan yang tercatat dalam buku yang berjudul Asparagus menemukan bahwa
asparagus dapat mengatasi penyakit metabolism. Mengkonsumsi Asparagus secara
rutin merupakan cara terampuh dalam memerangi diabetes dengan menjaga kadar
gula darah tetap terkendali.
Asparagus juga sangat bermanfaat dalam
mencegah osteoporosis karena jika mengkonsumsi 1 cangkir Asparagus dapat
memenuhi 114,8% dari kebutuhan tubuh akan vitamin K setiap harinya. Selain itu
Asparagus merupakan sahabat bagi hati dan jagung, juga merupakan musuh
insomnia. Hal ini disebabkan karena Asparagus kaya akan triptofan, vitamin B1.
B2, B3, B6, mangan, serat pangan, tembaga, fosfor, kalium dan protein.
Manfaat lainnya adalah menjaga kadar gula darah
dan tekanan darah stabil, menjaga kesehatan pencernaan dan peluruh kencing,
mencegah lahir cacat, mengurangi keasaman darah, antiinflamasi, membantu
kemoterapi pada pengobatan kanker, dan mencegah ISK (Infeksi Saluran Kemih).