Senin, 16 November 2015

Sejarah Tanaman Asparagus
Tanaman sayuran merupakan salah satu tanamann hortikultura yang memiliki peluang yang baik untuk dikembangkan dikarenakan kesadaran masyarakat yang meningkat tentang kesehatan dalam mengkonsumsi makanan. Salah satu tanaman yang memiliki nilai tinggi adalah Asparagus. Budidaya Asparagus masih perlu ditunjang dengan sarana dan prasarana serta permodalan yang kuat. Tanaman Asparagus merupakan tanaman tahunan. Asparagus memiliki batang dalam tanah yang akan menumbuhkan rebung Asparagus. Sementara batang yang tampak diluar tanah merupakan tempat tumbuhnya cabang.
Asparagus dalam bahasa latinnya dikenal Asparagus officinalis merupakan sayuran musim semi yang tergolong dalam tanaman perennial atau tanaman yang dapat hidup lebih dari 2 tahun. Dulunya Asparagus dikelompokkan bersama tanaman keluarga lili (liliaceae) seperti bawang merah dan bawang putih. Tetapi kemudian dipisahkan karena ada perbedaan bentuk atau morfologi, merupakan tanaman asli dari daerah pantai barat Eropa (dari bagian Utara Spanyol Utara ke Irlandia, Inggris dan Barat Laut Jerman), Afrika Utara dan Asia barat.
Asparagus telah dikonsumsi sejak 20.000 tahun yang lalu didaerah dekat Aswan, Mesir. Tanaman ini dikonsumsi sebagai sayuran dan obat-obatan, karena memiliki rasa yang lezat, dan bersifat diuretic. Asparagus digambarkan dalam dekorasi Mesir yang bertanggal 3000 SM. Masih di zaman kuno, Asparagus juga dikenal di Suriah, Spanyol dan Yunani. Bangsa Yunani dan Romawi kuno, mengonsumsinya dalam kondisi segar pada saat musimnya dan dikeringkan sebagian untuk stok musim dingin. Resep memasak Asparagus tertulis dalam buku resep Apicius (kumpulan reep masakan Romawi) buku III, pada abad ke-3 masehi. Asparagus liar (Asparagus racemosus) telah dgunakan sejak dulu di India dan beberapa bagian Asia sebagai obat tradisional.
CV Aspakusa merupakan salah satu tempat yang melakukan usaha budidaya tanaman sayuran, salah satunya adalah asparagus. Pusat budidaya Asparagus di Teras-Boyolali di tempat yang dahulu merupakan kerjasama antara Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali dengan Misi Teknik Pertanian Taiwan di Indonesia. Benih Asparagus berasal dari Taiwan, yang kemudian dikembangkan di Indonesia.

A.  Klasifikasi Tanaman Asparagus
Tanaman Asparagus dalam istilah Botani disebut Asparagus officinalis yang termasuk dalam family Liliaceae. Berikut taksonomi tanaman asparagus :
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Liliopsida
Ordo                : Asparagales
Famili              : Asparagaceae
Genus              : Asparagus
Spesies : Asparagus officinallis
Tanaman Asparagus merupakan tanaman sayuran yang dikonsumsi pada bagian rebungnya. Rebung Asparagus mengandung zat aspegirine yang berguna untuk memperbaiki pencernaan makanan dan melancarkan air seni.

B.    Prospek Tanaman Asparagus
Selain lezat diolah menjadi beragam masakan, asparagus juga mempunyai kandungan gizi yang sangat baik. Beragam mineral, kalsium, potassium, vitamin A, D juga E ada di dalamnya. Sayuran ini juga rendah kalor dan mengandung serat (dietary fiber) sangat tinggi. Serat dalam asparagus mampu mengikat zat karsinogen penyebab kanker dan membantu lancarnya proses pencernaan tubuh. Kandungan asam amino Asparagus merangsang ginjal membuang sisa metabolisme tubuh. Zat aktif lain dipercaya meningkatkan sirkulasi darah dan membantu melepaskan deposit lemak dalam dinding pembuluh darah. Sangat baik dikonsumsi bagi penderita eksim, gangguan ginjal dan prostat. Dalam Asparagus juga terkandung sifat diuretik yang mana berkhasiat untuk memperlancar saluran urin sehingga mampu memperbaiki kinerja ginjal. Asparagus merupakan sumber terbaik asam folat nabati, sangat rendah kalori, tidak mengandung lemak atau kolesterol, serta mengandung sangat sedikit natrium. Tumbuhan ini merupakan sumber rutin, suatu senyawa yang dapat memperkuat dinding kapiler.
Beberapa lembaga ilmiah telah melakukan uji klinis terhadap Asparagus. Terbukti sayuran ini mampu meningkatkan kesuburan pria. Kandungan asam amino Asparagus merangsang ginjal membuang sisa metabolisme tubuh. Zat aktif lain dipercaya meningkatkan sirkulasi darah dan membantu melepaskan deposit lemak dalam dinding pembuluh darah. Sangat baik dikonsumsi bagi penderita eksim, gangguan ginjal dan prostat.
Berikut Kandungan gizi yang terdapat dalam asparagus

 Kalori
 44 kal
 Protein
 4, 65 gram
 Air
 165 gram
 Serat larut
 1,15 gram
 Serat tak larut
 1,75 gram
 Karbohidrat
 7,60 gram
 Gula
 2,85 gram
 Lemak tunggal
 0,02 gram
Lemak jenuh
0,12 gram
Lemak ganda
0,23 gram

Sayuran ini termasuk jenis sayuran mahal yang biasanya hanya tersedia di restoran dan hotel. Oleh karena itu, sayuran ini kurang begitu dikenal di kalangan masyarakat menengah ke bawah. Namun demikian, prospek pengembangan Asparagus ini cukup baik karena sayuran ini banyak diminati oleh masyarakat luar negeri sehingga ekspor komoditas Asparagus dapat meningkatkan devisa negara serta memberikan keuntungan bagi petani.

C.  Budidaya Tanaman Asparagus
Tanaman asparagus tumbuh pada daerah pegunungan tropis yaitu dengan suhu antara 10-13º C, dan pada daerah perbukitan ketinggian antara 200-1900m dpl. Tanah yang cocok untuk tanaman asparagus yaitu tanah podsolik merah kuning dengan curah hujan antara 2500-3500 mm setahun tanpa bulan kering. Beberapa teknik budidaya tanaman asparagus adalah:
1.    Pemilihan Bibit dan Persemaian
Asparagus merupakan tanaman yang ditanam secara tidak langsung melalui proses persemaian. Dalam pembibitan dengan biji terdapat 6 tahap:
a.         Persemaian
Dalam persemaian perlu diperhatikan pemilihan lahan yaitu lahan berdrainase baik, bukan bekas lahan tanaman asparagus, tanahnya gembur, subur dan berpasir. Bedengan tempat persemaian diberi dilakukan pengolahan tanah dan diberi pupuk dasar Furadan 3G untuk menghindari hama,



b.        Perendaman Benih
Benih yang akan disemaikan direndam terlebih dahulu dalam air dingin pada suhu 27ºC selama 24-28 jam. Selama perendaman, air diganti 2-3 kali. Biji yang mengambang dibuang.
c.         Semai Benih
Benih disemai pada tanah dengan jarak tanama 15x10 cm, dengan kedalaman 2,5 cm, setiap lubang ditanam 1 biji, lalu permukaan tanahnya ditutup jerami atau sekam dan disiram.
d.        Perawatan Persemaian
Dilakukan penyiraman pada pagi dan sore apabila tanah kering, penjarangan benih yang terlalu rapat tumbuhnya, penjarangan atap pelindung sesuai dengan pertumbuhan sampai kemudian atap diangkat pada saat seminggu sebelum tanam, penjagaan bibit  dari serangan hama dan penyakit serta pemupukan dengan pupuk kandang dan Urea/ZA serta TS/DS.
e.         Seleksi dan Pencabutan Benih
Pemindahan bibit dilakukan setelah 5-6 bulan dan yang akan dipindahkan adalah bibit yang sehat dan bibit yang dicabut segera ditanam, dan sebelum penanaman akar dipotong dan pucuk tanaman dipangkas hingga tinggi tanaman hanya ± 20 cm.



2.    Penanaman
a.         Pengolahan tanah
Sebelum penanaman, lahan yang akan ditanami Asparagus dibajak dalam dan merata. Dibuat parit dengan kedalaman 15-20 cm. untuk tempat tanam, jarak antar tanaman 40-50 cm dan jarak antar baris 1,25-1,5 m dan pada awalnya menggunakan pupuk kandang. Bibit yang ditanam adalah bibit yang sudah berumur 5-6 bulan. Penanaman dilakukan pada pagi hari sekitar jam 9 atau sore pada jam 4. Lahan segera dibersihkan kemudian diolah dan dibuatkan parit dengan kedalaman 75-90 cm, lalu tanah dibuat guludan. Selanjutnya tanah dibiarkan mongering selama 15 hari guna mencukupi kebutuhan oksigen lalu diberi pupuk kandang agar bahan organic cukup tinggi. Bila tanah masam, maka ditambahkan kapur agar pH sesuai dengan Asparagus.
b.        Penanaman
Sebelum penanaman dilakukan pemupukan dasar pupuk kandang yang dimasukkan kedalam parit dan dicampur tanah. Bibit Asparagus yang akan ditanam adalah bibit yang telah mencapai tinggi minimal 30 cm atau berumur 6-8 bulan. Jarak tanam Asparagus sekitar 50-60 cm.
3.    Pemeliharaan
a.    Pembumbunan
Apabila tunas sudah tumbuh dapat dilakukan pembumbunan. Saat musim hujan parit diperdalam, karena asparagus tidak menyukai genangan. Pembumbunan juga dilakukan tiap bulan sekali tergantung banyak sedikitnya rumput. Penjarangan dilakukan dengan membuang tanaman yang sudah tua/kering sehingga hanya terdiri dari 3-4 tanaman.
b.    Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan setelah induk tanaman membentuk 8-10 batang, selebihnya dipangkas. Mendekati masa panen batang yang dipelihara cukup 3-5 batang. Pemangkasan dilakukan pada cabang dan batang yang terserang hama dan penyakit.
c.    Pengairan dan Drainase
Dilakukan dengan menggenangi parit setinggi setengah dari tinggi parit, ditunggu hingga air meresap sampai atas, kemudian sisa air dibuang.
d.   Pemupukan Susulan
Pemupukan dengan Urea/ZA dilakukan setiap 14-21 hari sejak bibit mulai tumbuh dan jumlahnya disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan. Pemupukan dengan pupuk kandang/kompos dapat diulangi setiap 4-5 bulan sekali. Pemakaian pupuk K dapat setiap 6 atau 8 minggu selama musim penghujan.
4.    Pengendalian Hama dan Penyakit
Penyakit yang sering menyerang adalah penyakit bercak daun. Penyakit ini menyerang daun hingga mengakibatkan daun menjadi berbercak kuning sampai kecoklatan. Penyebabnya adalah sebangsa jamur (Fungi). Pencegahan  penyakit ini adalah dengan penyemprotan fungisida yang mengandung bahan dasar tembaga antara lain bubur bordo, bubur burgundy dan insoluble coppers. Tanaman induk yang mati karena terkena hama atau penyakit dipotong dan diganti dengan membesarkan batang yang tumbuh normal.
5.    Panen dan Pascapanen
Asparagus dapat dipanen rebungnya pada umur 4-5 bulan setelah transplanting. Asparagus hijau yang dipanen adalah setelah muncul di atas tanah dengan kondisi pucuk yang masih kuncup. Panen dapat dilakukan dengan mencabut dan memotong batang muda. Pemanenan daun Asparagus dilakukan dengan memotong dahannya yang berkriteria daun tampak hijau tua, pada daun tidak terdapat bunga dan buah, bebas dari hama dan penyakit, serta batnang lurus, panjang batang lebih dari setengah panjang bagian berdaun serta kuat dan segar.

D.   Manfaat Tanaman Asparagus
Antioksidan dalam asparagus membantu mencegah pertumbuhan sel kanker dalam tubuh. Kandungan mineral dalam jus asparagus sangat membantu mengontrol kadar gula darah. Asparagyus juga sangat baik untuk jantung, jus asparagus yang dicampur dengan madu mentah jika dikonsumsi dua kali atau tiga kali sehari dapat menjaga kesehatan jantung. Asparagus diyakini mampu mencegah multiple sclerosis dan infeksi kandung kemih. Asparagus juga berguna bagi orang yang menderita tekanan darah tinggi karena mampu menurunkan tekanan darah. Asparagus bermanfaat untuk ibu menyusui karena membantu meningkatkan produksi susu serta mencegah masalah saraf pada janin. Asparagus dikenal memiliki sifat antivirus dan antijamur. Karena kaya akan vitamin K, asparagus bermanfaat untuk tulang dan mencegah kerusakan saraf otak sehingga bermanfaat bagi penderita penyakit Alzheimer.
Asparagus juga merupakan salah satu sumber antioksidan yang patut kita pilih, sayuran yang nikmat diolah menjadi sup ini menyumbang gluthation yang cukup banyak bagi tubuh kita, yakni sebesar 28,3 mg/100g. gluthation adalah antioksidan endogen yang efektif mengatasi berbagai macam radikal bebas. Ada empat macam pigmen dari asparagus yang memiliki kemampuan antioksidan yakni klorofil, betakaroten, lutein, dan cyaniding selain itu, kekuatan antioksidan yang dimilikinya juga didukung oleh fiabonoid erupa lignan.
Menrut dr.Noratus Horas dari Tirtayu Heallig center, antioksidan bisa berupa vitamin, mineral, enzim, yang ada dalam makanan dan suplemen tertentu. Berikut adalah beberapa antioksidan yang baik untuk tubuh :
a.              Asam ellagic
Senyawa ini banyak ditemukan dalam raspberry merah dan bisa dikatakan sebagai salah satu pelawan kanker yang paling ampuh karena memiliki sifat anti mutagenic.
b.             Proanthocyanidins
Antioksidan ini masih termasuk keluarga flavonoid. Proantho cyanidins adalah senyawa tang memberikan warna merah dan biru pada buah, dan telah terbukti bermanfaat untuk memperkuat kapiler, memperbaiki penglihatan dalam gelap, mendukung integritas dinding pembuluh darah dan mencegah pembekuan darah Proanthocyanidins dapat mengurangi resiko penyakit jantung dan kanker, dan melindung terhadap infeksi salura kemih.
c.              Gluathion
Gluathion adalah molekul yang sangat kecil dan merupakan anti-oksidan yang paling penting karena berada dalam sel. Molekul ini mampu menetralisasi radikal bebas, meningkatkan system kekebalan tubuh dan membantu hati mengeluarkan racun dari tubuh.
d.             Karotenoid
Karotenoid adalah mikronutrien larut dalam lemak yang dikenal dengan sebutan betakaroten (yang dapat dikomprensi menjadi vitamin A dalam tubuh). Mikronutrien ini dipercaya ampuh melawan radikal bebas, menghambat dan mencegah kanker serviks, paru-paru prostat, usus besar, endometrium dan kanker esophagus.
Disebutkan juga bahwa kandungan agen antikanker di dalam Asparagus mampu menyusutkan tumor, dan  meningkatkan produksi sel darah putih. Asparagus dalam melawan kanker tentunya mempunyai sifat antikanker diantaranya flavonoid yaitu kemampuan untuk melawan perkembangan kanker dan menghilangkan indikasi awal kanker; juga asam ferulat yang memiliki sifat antikarsinogenik dengan mencegah pertumbuhan pembuluh darah baru di sekitar sel kanker, dengan tidak adanya pembuluh darah, sel kanker akan kehilangan pasokan nutrisi dan oksigen sehingga pertumbuhannya terhambat.
Asparagus juga dapat melawan diabetes. Para ilmuwan yang tercatat dalam buku yang berjudul Asparagus menemukan bahwa asparagus dapat mengatasi penyakit metabolism. Mengkonsumsi Asparagus secara rutin merupakan cara terampuh dalam memerangi diabetes dengan menjaga kadar gula darah tetap terkendali.
Asparagus juga sangat bermanfaat dalam mencegah osteoporosis karena jika mengkonsumsi 1 cangkir Asparagus dapat memenuhi 114,8% dari kebutuhan tubuh akan vitamin K setiap harinya. Selain itu Asparagus merupakan sahabat bagi hati dan jagung, juga merupakan musuh insomnia. Hal ini disebabkan karena Asparagus kaya akan triptofan, vitamin B1. B2, B3, B6, mangan, serat pangan, tembaga, fosfor, kalium dan protein.
Manfaat lainnya adalah menjaga kadar gula darah dan tekanan darah stabil, menjaga kesehatan pencernaan dan peluruh kencing, mencegah lahir cacat, mengurangi keasaman darah, antiinflamasi, membantu kemoterapi pada pengobatan kanker, dan mencegah ISK (Infeksi Saluran Kemih). 




0 komentar:

Posting Komentar